PT Equityworld Futures, Jakarta – Harga emas bergerak horizontal setelah sebuah bom bunuh diri meledak yang terjadi di Manchester Inggris. Ledakan itu terjadi di penghujung konser penyanyi Amerika Serikat (AS) Ariana Grande.
Dikutip Reuters, Rabu (20/5/2017), harga emas di pasar spot bergerak flat atau fixed di level US $ 1.259,81 per ounce. Emas berjangka turun 0,1 persen menjadi US $ 1.259,70 per ounce.
Ledakan di Manchester menyebabkan setidaknya 22 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya cedera.
Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan insiden tersebut merupakan serangan teroris paling mematikan sejak empat orang Muslim Inggris membunuh 52 orang dalam sebuah pemboman bunuh diri di sistem transportasi bawah tanah London pada Juli 2005.
Analis INTL FCStone Edward Meir menjelaskan, tak lama setelah penyebaran berita bom di Manchester, pelaku pasar sedikit menahan transaksi tersebut. Namun langkah untuk menahan transaksi tersebut belum benar-benar mempengaruhi pergerakan harga emas.
“Saat ini harga emas masih relatif stabil, saya berharap emas akan merespon lebih kuat setelah penjelasan tentang ketegangan geopolitik ini,” jelasnya.
Selama harga emas ini dibantu oleh ketegangan geopolitik di Amerika Serikat (AS). Kontroversi yang melibatkan Presiden AS Donald Trump terus mendorong harga emas menguat karena dolar AS melemah.
Sebelumnya, Partai Republik mengajukan kemungkinan impeachment Donald Trump. Hal itu dipicu oleh sebuah laporan yang mengatakan bahwa Trump bertanya kepada James Comey – mantan direktur FBI yang memecatnya – untuk melakukan penyelidikan terhadap mantan penasihat keamanan nasional Michael Flynn.
baca
PT Equityworld : Harga Emas Antam Turun Menjadi Rp 586 ribu per gram
Flynn dipecat setelah ditemukan telah berbohong kepada Wakil Presiden Mike Pence dan pejabat Gedung Putih lainnya atas pembicaraannya dengan Duta Besar Rusia Sergey Kislyak pada tahun 2016.
Percakapan antara Flynn dan Kislyak diduga merupakan indikasi kuat bahwa dia berkolusi dengan Moskow untuk “mengganggu” pemilihan presiden AS 2016.
news edited by pt equityworld futures pusat