Equity World – Saham AS (AS) atau Wall Street pada penutupan perdagangan Kamis waktu setempat (atau Jumat waktu Indonesia) ditutup red karena saham teknologi tertekan.
Penyebab memerahnya wajah Wall Street adalah keputusan bank sentral AS, Federal Reserve atau the Fed menaikkan suku bunga Fed Fund Rate. Kenaikan suku bunga mencapai saham teknologi.
Pada penutupan perdagangan Kamis, indeks Dow Jones ditutup turun 0,07 [ersen ke level 21.359,90. Saham Nike menempati posisi paling merugi dan General Electric menempati posisi teratas.
Kemudian indeks S & P 500 turun 0,22 persen menjadi 2.432,46. Sektor bahan baku mengalami tekanan terbesar di antara tujuh sektor lainnya. Sedangkan sektor utilitas ke sektor dengan performa terbaik.
Sementara indeks Nasdaq Composite juga turun 0,47 persen pada perdagangan saham Kamis, ke level 6165.50.
Saham Facebook, Amazon, Apple dan Netflix semuanya ditutup di zona merah. Sedangkan saham Snap, ditutup turun 4,92 persen pada level 17 dollar AS, yang merupakan harga saat initial public offering.
Sektor teknologi mengalami kemunduran tahun ini, meskipun sektor teknologi pada indeks S & P dengan mudah mengungguli sektor lainnya hingga 18 persen dari tahun ke tahun.
Jefferies strategi Sean Darby membandingkan perkembangan teknologi terkini dengan penurunan tajam yang terjadi di akhir 1990an.
Darby mencatat bahwa kedua periode tersebut memiliki tingkat inflasi dan tingkat suku bunga rendah, selain ekonomi digital yang berkembang pesat. Tapi akhirnya itu tidak berakhir dengan baik.
“The Fed menaikkan suku bunga yang pada akhirnya menghilangkan pembiayaan murah yang merupakan faktor spike teknologi,” kata Darby.
Tercatat awal pekan ini di Wall Street, sektor teknologi mencatat penurunan dua hari terbesar sejak Desember 2016.
news by pt equityworld futures pusat